JAMBERITA.COM - Dibalik pintu gerbang sambutan selamat datang dan beberapa gedung yang terlihat mewah di Sekolah MIN 04 Kabupaten Muaro Jambi, ternyata ada 5 ruang kelas baru berdinding papan dan tidak pakai bangku ataupun meja.
Kondisi ini sudah dua tahun berjalan yang digunakan oleh anak didik kelas 2 untuk kegiatan belajar, sehingga akhirya salah satu dari Wali Murid melayangkan surat kepada pihak sekolah dan komite agar mempertimbangkan perihal tersebut. "Anak sudah dua tahun duduk dilesehan," ungkap salah satu wali murid kepasa jamberita.com
Menurut Wali Murid ini, untuk ukuran di wilayah RT 13 Desa Pematang Gajah, Kec Jaluko, Kabupaten Muaro Jambi itu sekolah tersebut cukup strategis dan favorite, sehingga banyak diminati dan hampir over load. Bahkan lokasi sekolah tersebut, tidak jauh dari Kota Jambi dan sangat berdekatan dengan perumahan elit disekitar Desa Pematang Gajah.
"Kalau diilihat dari progres 2 tahun sejak Kepsek baru manjabat banyak kemajuan, bisa bangun 5 ruang kelas baru meski sederhana atau ruang dan fasilitas terbatas," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah (Kepsek) MIN 04 Kabupaten Muaro Jambi Hasanuddin pun membenarkan kondisi tersebut. Menurut dia, jumlah ruang belajar di MIN 04 Muaro Jambi itu sebanyak 18 lokal dan 5 diantaranya berdinding papan dan tidak ada bangku dan meja untuk anak anak belajar.
"Ini hasil dari iuran dari guru guru sekolah, orang tua dan tidak dipatok jumlah nya, sehingga terbangun lah 5 ruang kelas baru dan tidak ada bangku dan meja, kecuali mereka bawa sendiri dari orang tua nya, kini kita masih meninggalkan hutang sekitar 5.800.000 lagi di toko dari membeli material bagunan 5 kelas itu," katanya saat ditemui jamberita.com di ruang kerjanya.
Hasanuddin mengaku bahwa pihaknya telah berkoordinasi bersama Kemenag, bahkan mereka sudah pernah datang ke MIN 04 Muaro Jambi pada saat anak anak melaksanakan ujian. "Setelah itu ada juga BPKP ada juga datang kesini, keliling memoto ruang itu juga. Ini lah adanya supaya katanya di bantu mudah mudahan ada jalannya, tapi masih baru sekitar sebulan lalu," ungkapnya.
Setelah itu kata Hasanuddin, BPKP ada juga rapat bersama Kemenag dan disampaikan lah bahwa kondisi sekolah MIN 04 Muaro Jambi tersebut. "Harapannya ada yang membantu kami, karena memang prihatin dan sudah dua kali rapat dalam dua minggu ini, dan rata rata orang tua wali murid juga prihatin dengan sekolah kami ini, karena melihat anaknya duduk dilantai pakai tikar," tuturnya.
Melihat kondisi ini, pihak sekolah maupun para orang tua wali murid kini tengah berusaha untuk membuat proposal bantuan. Mengingat, setiap tahun ajaran baru jumlah peserta didik terus meningkat, dengan kapasitas 1 kelas diisi oleh 28 peserta didik
"Mudah mudahan baik pemerintah daerah maupun Kemenag bisa membantu , kalau bisa permanen , kalau tidak cukup ya meja dan bangku juga nggak masalah karena sangat membutuhkan," pungkasnya.(afm)
LPPM UBR Jambi Dorong Kelompok Nelayan Tanjabtim, Sehat Produktif Berbasis Digital
Kejati Periksa Mantan Sekda Provinsi Jambi dan Dua Pejabat Lainnya
Wagub Sani : Momentum Maulid Nabi Perkuat Rasa Cinta dan Kasih Sayang Kepada Rasulllah
Ririn Novianty Tanggapi Warga Tanam Pisang di Bahu Jalan Rusak Pematang Gajah, Ini Penjelasannya
Wabup Katamso Buka Turnamen Sepak Bola Camat Betara Cup 2025
Bupati Anwar Sadat Hadiri Rakor Penanganan Karhutla Provinsi Jambi 2025, Tekankan Pentingnya Sinergi
Jadi SUV Kebanggaan, New Honda ADV160 Semakin Gagah dan Canggih